Riset
ini cukup kontroversial karena menggunakan metode yang dianggap tidak lazim.
Eksperimen ini berusaha menjelaskan bagaimana orang bisa begitu patuh terhadap
perintah dari pihak yang dianggap memiliki otoritas.
Dalam
kasus ini, responden (seolah-olah) menyetrum orang yang salah dalam menjawab
pertanyaan, dengan intensitas sengatan yang terus meningkat sampai dapat
menimbulkan celaka. Dari ribuan partisipan, sangat sedikit yang menolak
menjalankan perintah sampai sengatan terakhir.
Laporan
Milgram mengenai psikologi kepatuhan mengungkapkan bahwa sebagian besar orang
cenderung mengikuti apa pun yang diperintahkan otoritas, bahkan ketika hal yang
diperintahkan itu menyakiti orang lain.
Nah,
eksperimen Milgram ini menjadi semakin menarik jika dikaitkan dengan hubungan
antara pemimpin (leader)
dan pengikut (followers).
Bagi saya, eksperimen Milgram ini menunjukkan betapa banyak pengikut yang patuh
begitu saja, tanpa daya kritis, tanpa reserve,
padahal sebenarnya menolak atau menentang pun bisa.
Kalau
kita lihat lebih jauh, hubungan antara pemimpin dan pengikut selama ini lebih
banyak dilihat dari sisi kepemimpinan alias leadership,
bukan dari sisi kepengikutan alias followership.
Entah tepat atau tidak menggunakan istilah kepengikutan sebagai terjemahan dari
followership,
tetapi saya kira itu adalah istilah yang paling mewakili.
Kepemimpinan
mendapat perhatian besar dalam kajian manajemen dan organisasi. Banyak sekali
teori yang dikembangkan seputar ini. Berbagai macam pelatihan digelar untuk
meningkatkan leadership bagi
siapa saja yang diharapkan menjadi pemimpin bagi organisasi, perusahaan, maupun
lembaga publik. Leader
dipandang sebagai sosok yang menentukan nasib organisasi dan otomatis nasib
banyak orang.
Sebaliknya,
kepengikutan jarang dibahas. Kalaupun dibahas, sering hanya merupakan bagian
atau chapter
dari bahasan mengenai kepemimpinan.
Saya
pertama kali mendengar soal followership
dari Handry Stariago, Chief Executive Officer GE Indonesia. Melalui Youtube
saya menonton penjelasannya soal kepengikutan ini ketika dia membahas topik Succession Planning.
Handry
memang memberikan banyak perhatian soal kepengikutan. Disertasi doktornya di
bidang manajemen strategis di Universitas Indonesia membahas soal ini melalui The Influence of Followers to Leader’s
Performance: A Reverse Pygmalion Effect. Buku kumpulan twitnya yang
berjudul #Sharing juga menyinggung soal kepengikutan.
oleh: Setyardi Wibowo
disadur dari Bisnis, Jum'at, 27 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar