Urbanisasi
di Indonesia mengalami laju paling cepat di dunia. Menurut laporan, selama
periode 2000 hingga 2010 luas perkotaan bertambah sebesar 1.100 kilometer
persegi.
Selama
60 tahun urbanisasi, populasi perkotaan meningkat rata-rata sebesar 4,4 persen.
Puncaknya pada 2013, populasi perkotaan di Indonesia mencapai 130 juta jiwa
atau 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Kurang
dari 10 tahun sejak saat ini atau tepatnya pada 2025, populasi perkotaan
ditaksir meningkat menjadi 68 persen.
Tak
heran apabila pertambahan luas perkotaan Indonesia menjadi yang kedua setelah
China.
Sayangnya,
pertumbuhan urbanisasi yang begitu cepat tak diimbangi dengan pertumbuhan
ekonomi. Padahal menurut data mestinya hal tersebut berpengaruh positif.
Dari
tahun 1970 hingga 2012, setiap pertumbuhan 1 persen urbanisasi berkolerasi
dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) per kapita.
Pertumbuhan
1 persen urbanisasi di India, contohnya, memengaruhi PDB-nya sebesar 13 persen,
kemudian 10 persen di China, dan 7 persen di Thailand.
Sedangkan
di Indonesia pertumbuhan 1 persen urbanisasi hanya menghasilkan kenaikan 4
persen PDB per kapita.
"Indonesia
kini hanya menikmati sebagian kecil potensi dan manfaat dari perkotaan yang
dapat menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan tinggi," kata Kepala
Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, saat memberikan sambutan
Pemberian Dana Hibah bagi Indonesia, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta,
Selasa (14/6/2016).
Oleh
sebab itu, Pemerintah Swiss bersama dengan Bank Dunia memberikan dana hibah
melalui program Indonesia Sustainable Urbanization (IDSUN) Multi Donor Fund
senilai 13,4 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau lebih dari Rp 179 miliar.
Chaves
berharap dengan bantuan tersebut, Indonesia mampu terus meningkatkan investasi
infrastruktur berkelanjutan guna menyediakan air bersih, sanitasi, transportasi
umum yang efisien, dan perumahan terjangkau.
"Jika
Indonesia mampu melakukan hal-hal itu maka kota-kotanya dapat mempercepat
pertumbuhan dan mengangkat jutaan rakyat keluar dari kemiskinan,"
tambahnya.
disadur
dari Kompas, Selasa, 14 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar