Editors Picks

Senin, 13 Juni 2016

Menjaga stabilitas harga pangan



Melonjaknya harga bahan kebutuhan pokok di bulan Ramadan sudah menjadi masalah dari tahun ke tahun. Lonjakan harga ini biasanya terjadi pada daging sapi, cabai merah, dan bawang merah.

Meskipun pemerintah telah berupaya untuk meredam kenaikan harga tersebut dengan berbagai kebijakan, namun tetap saja fluktuasi harga tidak dapat dibendung.

Dalam kondisi seperti ini, impor menjadi satu-satunya cara untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Padahal, seharusnya impor merupakan upaya terakhir dalam upaya penyediaan pangan.
Sumber utama penyediaan pangan nasional berasal dari produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional.

Data menunjukkan bahwa pemerintah baru memiliki cadangan pangan nasional sebatas komoditas beras saja. Dengan adanya cadangan pangan nasional yang mencukupi, diharapkan lonjakan harga di waktu-waktu tertentu dapat dicegah.

Terdapat lima hal penting yang harus direncanakan pemerintah dalam mewujudkan kebijakan cadangan pangan nasional ini. Pertama, pemerintah perlu membuat daftar komoditas pangan yang perlu dijaga stabilitas pasokan dan harganya.

Pemilihan komoditas sebaiknya fokus pada pangan yang memiliki dampak strategis bagi kondisi ekonomi, sosial, dan politik, seperti beras, jagung, minyak goreng, kedelai, gula, bawang merah dan cabai merah.

Langkah kedua adalah pembagian tugas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pembagian tugas ini harus jelas dan terukur, mengingat dalam UU Pangan jelas tercantum bahwa cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah pusat, cadangan pangan pemerintah daerah, dan cadangan pangan masyarakat.

Langkah selanjutnya adalah pembagian beban yang jelas. Porsi terbesar harus diambil oleh pemerintah pusat. Peran pemda disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan jumlah penduduk di wilayahnya.

Langkah keempat adalah penetapan besarnya volume cadangan pangan nasional yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Penetapan volume ini dipengaruhi oleh jenis komoditas pangan, sifat kimia dan fisik pangan, peran komoditas tersebut dalam ekonomi nasional, dan beratnya volatilitas harga pangan, serta antisipasi kerawanan pangan akibat kekurangan komoditas tersebut.

Langkah terakhir adalah sosialisasi yang tepat. Masyarakat perlu menyadari bahwa cadangan pangan masyarakat dibangun oleh masyarakat sendiri, dapat berupa lumbung pangan masyarakat atau cadangan pangan desa. 
Selain itu, cadangan pangan masyarakat ini perlu dimiliki juga oleh tiap rumah tangga, pedagang, industri pengolahan, dan restoran.

Partisipasi masyarakat
Selain cadangan pangan nasional, upaya lain adalah dengan melakukan operasi pasar dan penyelenggaran pasar murah untuk masyarakat. Kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan perlu berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menggelar Operasi Pasar Murah di pasar-pasar tradisional.
Pemilihan lokasi pasar murah harus berdasarkan data perkiraan lokasi yang akan mengalami kenaikan harga secara signifikan hingga usai Lebaran.

Sekarang ini pemerintah tidak memiliki pilihan selain mengerahkan segala sumber daya dan kekuatan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.

Dalam jangka pendek, pemerintah harus menyiapkan pasokan kebutuhan pokok yang cukup dan aman, khususnya di bulan Ramadan dan menjelang hari raya. Pemerintah juga harus menjaminan penyaluran barang dari sentra-sentra produksi ke pasar maupun ke konsumen berjalan lancar.

Untuk jangka panjang, pemerintah perlu menyiapkan regulasi yang lebih kuat dan strategi yang tepat untuk dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok, termasuk komitmen menerapkan sanksi tegas bagi yang terbukti memainkan harga kebutuhan pokok.

Masyarakat pun dapat ikut berpartisipasi menjaga stabilitas harga pangan dengan tidak berbelanja stok kebutuhan pangan secara berlebihan. Alangkah baiknya pada momen-momen khusus seperti Ramadan dan hari besar lain, konsumsi daging dapat dialihkan dengan mengonsumsi ikan laut.

Apabila seluruh pihak menjalankan fungsinya dengan baik, bukan tidak mungkin di tahun-tahun mendatang stabilitas harga pangan dan pasokannya terjamin. Bahkan Indonesia dapat menjadi negara pengekspor komoditas pangan ke negara tetangga

oleh Sekar W. Prasetya
disadur dari Kontan, Senin, 13 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar