Editors Picks

Jumat, 10 Juni 2016

Program menjaga daya beli




Harapan kami [KADIN] dengan adanya perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 ini, pemerintah akan menjadi lebih realistis. Pemerintah harus lebih banyak melihat realita penerimaan negara sejak awal tahun 2016 ini.

Pemerintah tentunya punya keinginan untuk mengalokasikan anggaran pembiayaan yang cukup bagi setiap program. Namun, dengan realita penerimaan negara lesu yang seperti sekarang ini, pemerintah semestinya bisa lebih selektif dalam membelanjakan atau mengalokasikan pengeluaran tahun ini.

Misalnya pengeluaran yang sifatnya pasti harus disesuaikan kembali. Pemerintah harus mempertimbangkan mana program yang seharusnya dijalankan segera, dan mana program yang masih bisa ditunda pelaksanaannya.

Masalah dari APBN kita saat ini adalah penerimaan negara yang jauh di bawah ekspektasi. Apalagi apabila jika menilik dari sisi penerimaan pajak, penerimaan negara tahun ini tampaknya menjadi agak berat.

Karena itu, saya berpendapat dalam Rancangan APBN Perubahan 2016 ini, seharusnya pemerintah memberikan alokasi anggaran kepada program-program yang mampu menjaga daya beli masyarakat.

Hal ini supaya bisa meningkatkan konsumsi dalam negeri, sekaligus memelihara daya beli masyarakat. Selama kuartal I-2016, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Kami semua [KADIN] punya harapan kalau perubahan anggaran ini secara cepat bisa menunjang performa perekonomian kita ke depan. Hal ini supaya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,3% juga bisa tercapai.

Satu lagi hal yang paling penting dan harus dipertimbangkan oleh pemerintah dalam menyusun perubahan APBN 2016 musti menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan. Jangan sampai pemerintah mendahulukan pengeluaran dulu baru nanti mencari pendapatan.        

oleh Rosan Perkasa Roeslani
disadur dari Kontan, Jum’at, 3 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar