Editors Picks

Kamis, 28 Juli 2016

Bersyukur



Satu konsep berunsur keagamaan yang sering dikumandangkan selama menjalani ibadah puasa adalah bersyukur. Mari kita menelaahnya dari sisi psikologis.

Pengertian
Menurut Robert Emmons (2007), mensyukuri sesuatu adalah ketika seseorang melakukan hal yang menyebabkan kita menyadari bahwa kita lebih berarti daripada yang kita pikirkan.

Apa artinya ini dalam hal sehari-hari? Syukur membutuhkan ucapan terima kasih untuk setiap pertanda yang bijaksana atau kebaikan yang Anda perhatikan. Hal ini mungkin juga membawa Anda untuk mengekspresikan kekaguman terhadap keterampilan atau bakat seseorang atau bahkan mendengarkan suatu cerita secara sabar. Jika Anda ingin tidur lebih nyenyak, hitunglah berkah yang telah diperoleh.

Emmons berpendapat bahwa rasa syukur memiliki dua komponen kunci. Pertama, penegasan dari kebaikan, ada hal-hal yang baik di dunia, berupa hadiah dan manfaat yang kita terima. Kedua, pengakuan bahwa sumber kebaikan ini berada di luar diri kita, ada orang atau kekuatan lain yang bahkan lebih tinggi yang memberi berbagai berkah, bisa besar ataupun kecil, untuk membantu mencapai kebaikan dalam hidup kita.

Mengapa bersyukur
Sikap bersyukur, dijelaskan oleh Wood dan rekan (2010), berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik, tidur lebih baik, kepuasan hidup, perilaku ramah terhadap orang lain, dan kurangnya kecemasan serta depresi. Bersyukur adalah sesuatu yang lebih dari sekadar merasa baik, hal ini membantu untuk meningkatkan empati, yang merupakan kemampuan untuk mengenali emosi yang dialami orang lain.

Studi oleh Emmons dan McCullough menunjukkan bahwa bersyukur memperkuat sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengurangi gejala penyakit, dan membuat kita kurang terganggu oleh rasa sakit dan nyeri. Juga mendorong kita untuk berolahraga lebih banyak dan lebih memperhatikan kesehatan kita.

Bersyukur memperkuat hubungan, membuat kita merasa lebih dekat dan lebih berkomitmen pada teman-teman dan pasangan. Ketika pasangan merasa dan mengungkapkan rasa syukur untuk satu sama lain, masing-masing menjadi lebih puas dengan hubungan mereka. Syukur juga dapat mendorong suatu divisi kerja yang lebih adil di antara mitra.

Rasa syukur mendorong terjadinya pemaafan, bahkan antara mantan pasangan setelah terjadinya perceraian.

Rasa syukur membuat kita ”membayar ke depan”: orang yang bersyukur lebih suka membantu, altruistik (mementingkan kebutuhan orang lain), dan penuh kasih sayang.

Bersyukur baik untuk anak-anak. Ketika usia 10-19 tahun anak berlatih bersyukur, mereka melaporkan adanya kepuasan hidup lebih besar, emosi lebih positif, dan merasa lebih terhubung dengan komunitas mereka.

Bersyukur baik untuk sekolah karena membuat siswa merasa lebih baik tentang sekolah mereka, juga membuat guru merasa lebih puas dan dapat mencapai sesuatu, serta berkurang kelelahan emosionalnya.

Jadi, bersyukur mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan. Merugilah mereka yang hanya berkeluh kesah serta menggerutu setiap hari.

Marc Muchnick (2011) memberikan beberapa saran, yang menurut saya sesuai untuk melatih kita agar dapat bersyukur sehingga hidup akan lebih bahagia dan bermakna.

Menyambut hari
Setiap bangun pagi, sambutlah hari dengan rasa sukacita baru dan lihat bagaimana hal ini akan meningkatkan pandangan hidup Anda. Menyambut hari ini didasarkan pada perilaku nyata bahwa setiap orang dapat belajar untuk melakukannya. Dengan kata lain, harapan ada untuk kita semua. Kuncinya adalah untuk mencari tahu apa yang terbaik untuk kita sebagai individu dan kemudian membuat rutinitas pagi yang akhirnya menjadi suatu kebiasaan.

Pertama, cobalah bangun melalui musik favorit Anda, bukan dengan suara keras ”kring” yang menjengkelkan atau mengagetkan dari weker Anda. Kemudian rapikan tempat tidur sehingga Anda merasa benar-benar siap dan produktif keluar dari kamar tidur. Hal sepele seperti ini bisa membantu kita merasa nyaman.

Selanjutnya, lakukan beberapa latihan ringan untuk membuat darah mengalir, bahkan hanya dengan berjalan di tempat atau olah tubuh selama lima menit. Anda akan terkejut dengan munculnya energi instan ini.

Akhirnya, makan sesuatu yang sehat akan membantu mencegah kelelahan menjelang siang. Kita dapat memadupadankan berbagai strategi lain untuk menyambut hari-hari kita setiap pagi. Yang penting kita dapat merasa siap dan punya energi untuk berbuat sesuatu yang berguna dan memberi harapan serta hasil baik.

Membuat setiap hari berharga
Setiap hari adalah kesempatan untuk merangkul kehidupan sebagai peserta aktif dan bukan sebagai pengamat saja. Alih-alih menjadi penyendiri dan terpisah, kita harus terlibat dan membuat setiap hari ada harganya. Dengan demikian, kita perlu secara sengaja melibatkan diri dan mencari cara bagaimana menghabiskan waktu kita. Duduk di pinggir lapangan dan menonton hidup dari jauh hanya akan menghasilkan sikap apatis dan penyesalan.

Membuat setiap hari berharga adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh kita semua. Namun, itu membutuhkan lebih dari sekadar niat baik, usaha, dedikasi, keinginan untuk terus bertualang, dan keteguhan hati untuk aktif terlibat dalam kehidupan.

Anda hanya memiliki satu kali kehidupan. Oleh karena itu, mulailah hidup. Berusahalah untuk hidup dengan gairah yang tak terhingga dan antusiasme. Temukan cara untuk membuat hari Anda lebih berkesan dan berharga. Misalnya, pergi ke tempat-tempat yang belum pernah Anda datangi, bergaul dengan orang yang benar-benar dapat menikmati waktu bersama Anda, sekali-sekali berlaku royal, atau tertawa terbahak-bahak. Semua ini akan membuat hari-hari Anda mendapatkan hasil maksimal dari apa yang ditawarkan oleh kehidupan.

Bekukan peristiwa hidup
Hidup ini penuh dengan peristiwa atau saat yang magis, namun tidak semua peristiwa dapat difoto atau direkam. Salah satu cara untuk melestarikan pengalaman khusus yang Anda lupa merekamnya secara digital adalah dengan ”membekukan” saat tersebut, mengambil gambaran mental yang disengaja dari segala sesuatu yang Anda lihat, dengar, sentuh, dan rasakan ke dalam memori.

Peristiwa yang dapat dibekukan adalah sepersekian detik dari sukacita, keindahan, tawa, ironi, perayaan, misteri, intrik, kegembiraan, rasa kagum, atau karunia yang membuat kita merasa bagian dari alam semesta. Semua ini merupakan cahaya inspirasi yang meyakinkan bahwa kita telah hidup secara berharga.

Dengan melestarikan kenangan mengenai berbagai ”jepretan kamera” peristiwa kehidupan, Anda dapat kembali pada peristiwa menyenangkan itu dan terus mengalaminya lagi dan lagi. Meskipun tidak bisa memutar kembali jam Anda, Anda dapat selalu mengunjungi lagi waktu terbaik dalam kehidupan Anda. Semua ini akan membantu kita untuk mensyukuri hidup.

Selamat menjalani hidup dengan penuh rasa syukur. Selamat berlebaran, mohon maaf lahir batin.

oleh Agustine Dwiputri
disadur dari Kompas, Sabtu, 2 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar