Satu
konsep berunsur keagamaan yang sering dikumandangkan selama menjalani ibadah
puasa adalah bersyukur. Mari kita menelaahnya dari sisi psikologis.
Pengertian
Menurut
Robert Emmons (2007), mensyukuri sesuatu adalah ketika seseorang melakukan hal
yang menyebabkan kita menyadari bahwa kita lebih berarti daripada yang kita
pikirkan.
Apa
artinya ini dalam hal sehari-hari? Syukur membutuhkan ucapan terima kasih untuk
setiap pertanda yang bijaksana atau kebaikan yang Anda perhatikan. Hal ini
mungkin juga membawa Anda untuk mengekspresikan kekaguman terhadap keterampilan
atau bakat seseorang atau bahkan mendengarkan suatu cerita secara sabar. Jika
Anda ingin tidur lebih nyenyak, hitunglah berkah yang telah diperoleh.
Emmons
berpendapat bahwa rasa syukur memiliki dua komponen kunci. Pertama, penegasan
dari kebaikan, ada hal-hal yang baik di dunia, berupa hadiah dan manfaat yang
kita terima. Kedua, pengakuan bahwa sumber kebaikan ini berada di luar diri
kita, ada orang atau kekuatan lain yang bahkan lebih tinggi yang memberi
berbagai berkah, bisa besar ataupun kecil, untuk membantu mencapai kebaikan
dalam hidup kita.
Mengapa
bersyukur
Sikap
bersyukur, dijelaskan oleh Wood dan rekan (2010), berkaitan dengan kesehatan
yang lebih baik, tidur lebih baik, kepuasan hidup, perilaku ramah terhadap
orang lain, dan kurangnya kecemasan serta depresi. Bersyukur adalah sesuatu
yang lebih dari sekadar merasa baik, hal ini membantu untuk meningkatkan
empati, yang merupakan kemampuan untuk mengenali emosi yang dialami orang lain.
Studi
oleh Emmons dan McCullough menunjukkan bahwa bersyukur memperkuat sistem
kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengurangi gejala penyakit, dan
membuat kita kurang terganggu oleh rasa sakit dan nyeri. Juga mendorong kita
untuk berolahraga lebih banyak dan lebih memperhatikan kesehatan kita.
Bersyukur
memperkuat hubungan, membuat kita merasa lebih dekat dan lebih berkomitmen pada
teman-teman dan pasangan. Ketika pasangan merasa dan mengungkapkan rasa syukur
untuk satu sama lain, masing-masing menjadi lebih puas dengan hubungan mereka.
Syukur juga dapat mendorong suatu divisi kerja yang lebih adil di antara mitra.
Rasa
syukur mendorong terjadinya pemaafan, bahkan antara mantan pasangan setelah
terjadinya perceraian.
Rasa
syukur membuat kita ”membayar ke depan”: orang yang bersyukur lebih suka
membantu, altruistik (mementingkan kebutuhan orang lain), dan penuh kasih
sayang.
Bersyukur
baik untuk anak-anak. Ketika usia 10-19 tahun anak berlatih bersyukur, mereka
melaporkan adanya kepuasan hidup lebih besar, emosi lebih positif, dan merasa
lebih terhubung dengan komunitas mereka.
Bersyukur
baik untuk sekolah karena membuat siswa merasa lebih baik tentang sekolah
mereka, juga membuat guru merasa lebih puas dan dapat mencapai sesuatu, serta
berkurang kelelahan emosionalnya.
Jadi,
bersyukur mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan. Merugilah mereka yang hanya
berkeluh kesah serta menggerutu setiap hari.
Marc
Muchnick (2011) memberikan beberapa saran, yang menurut saya sesuai untuk
melatih kita agar dapat bersyukur sehingga hidup akan lebih bahagia dan
bermakna.
Menyambut
hari
Setiap
bangun pagi, sambutlah hari dengan rasa sukacita baru dan lihat bagaimana hal
ini akan meningkatkan pandangan hidup Anda. Menyambut hari ini didasarkan pada
perilaku nyata bahwa setiap orang dapat belajar untuk melakukannya. Dengan kata
lain, harapan ada untuk kita semua. Kuncinya adalah untuk mencari tahu apa yang
terbaik untuk kita sebagai individu dan kemudian membuat rutinitas pagi yang
akhirnya menjadi suatu kebiasaan.
Pertama,
cobalah bangun melalui musik favorit Anda, bukan dengan suara keras ”kring”
yang menjengkelkan atau mengagetkan dari weker Anda. Kemudian rapikan tempat
tidur sehingga Anda merasa benar-benar siap dan produktif keluar dari kamar
tidur. Hal sepele seperti ini bisa membantu kita merasa nyaman.
Selanjutnya,
lakukan beberapa latihan ringan untuk membuat darah mengalir, bahkan hanya
dengan berjalan di tempat atau olah tubuh selama lima menit. Anda akan terkejut
dengan munculnya energi instan ini.
Akhirnya,
makan sesuatu yang sehat akan membantu mencegah kelelahan menjelang siang. Kita
dapat memadupadankan berbagai strategi lain untuk menyambut hari-hari kita
setiap pagi. Yang penting kita dapat merasa siap dan punya energi untuk berbuat
sesuatu yang berguna dan memberi harapan serta hasil baik.
Membuat
setiap hari berharga
Setiap
hari adalah kesempatan untuk merangkul kehidupan sebagai peserta aktif dan
bukan sebagai pengamat saja. Alih-alih menjadi penyendiri dan terpisah, kita
harus terlibat dan membuat setiap hari ada harganya. Dengan demikian, kita
perlu secara sengaja melibatkan diri dan mencari cara bagaimana menghabiskan
waktu kita. Duduk di pinggir lapangan dan menonton hidup dari jauh hanya akan
menghasilkan sikap apatis dan penyesalan.
Membuat
setiap hari berharga adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh kita semua.
Namun, itu membutuhkan lebih dari sekadar niat baik, usaha, dedikasi, keinginan
untuk terus bertualang, dan keteguhan hati untuk aktif terlibat dalam
kehidupan.
Anda
hanya memiliki satu kali kehidupan. Oleh karena itu, mulailah hidup.
Berusahalah untuk hidup dengan gairah yang tak terhingga dan antusiasme.
Temukan cara untuk membuat hari Anda lebih berkesan dan berharga. Misalnya,
pergi ke tempat-tempat yang belum pernah Anda datangi, bergaul dengan orang
yang benar-benar dapat menikmati waktu bersama Anda, sekali-sekali berlaku royal,
atau tertawa terbahak-bahak. Semua ini akan membuat hari-hari Anda mendapatkan
hasil maksimal dari apa yang ditawarkan oleh kehidupan.
Bekukan
peristiwa hidup
Hidup
ini penuh dengan peristiwa atau saat yang magis, namun tidak semua peristiwa
dapat difoto atau direkam. Salah satu cara untuk melestarikan pengalaman khusus
yang Anda lupa merekamnya secara digital adalah dengan ”membekukan” saat
tersebut, mengambil gambaran mental yang disengaja dari segala sesuatu yang
Anda lihat, dengar, sentuh, dan rasakan ke dalam memori.
Peristiwa
yang dapat dibekukan adalah sepersekian detik dari sukacita, keindahan, tawa,
ironi, perayaan, misteri, intrik, kegembiraan, rasa kagum, atau karunia yang
membuat kita merasa bagian dari alam semesta. Semua ini merupakan cahaya
inspirasi yang meyakinkan bahwa kita telah hidup secara berharga.
Dengan
melestarikan kenangan mengenai berbagai ”jepretan kamera” peristiwa kehidupan,
Anda dapat kembali pada peristiwa menyenangkan itu dan terus mengalaminya lagi
dan lagi. Meskipun tidak bisa memutar kembali jam Anda, Anda dapat selalu
mengunjungi lagi waktu terbaik dalam kehidupan Anda. Semua ini akan membantu
kita untuk mensyukuri hidup.
Selamat
menjalani hidup dengan penuh rasa syukur. Selamat berlebaran, mohon maaf lahir
batin.
oleh
Agustine Dwiputri
disadur dari Kompas, Sabtu, 2 Juli 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar