Editors Picks

Sabtu, 11 Juni 2016

Belum sesuai harapan






Perlu diingat, tak ada hubungan belanja modal pemerintah dengan keputusan investasi dan ekspansi pengusaha. Kalau swasta mau melakukan ekspansi ya ekspansi saja. Tidak ada keterkaitan dengan belanja pemerintah.

Untuk investasi, pengusaha tak melihat budget pemerintah atau belanja pemerintah. Yang dilihat adalah, kebutuhan dan pasar. Wajar bila Asosiasi Pengusaha Indonesia bilang masih wait and see, karena pengusaha mana yang mau bilang–bilang kalau mau ekspansi bisnis. Mereka bersaing, ngapain harus cerita-cerita mau ekspansi.

Saat ini banyak proyek baru mulai, kemudian bulan Juli atau Agustus baru bergerak. Hal ini tidak berkaitan dengan niat pengusaha ekspansi. Karena proyek pemerintah kaitannya lebih kepada ekonomi makro.

Saya [Fransiscus Welirang] tidak bisa jawab, apakah saat ini pengusaha masih wait and see atau tidak. Kalau pengusaha menjawab seperti itu, menurut saya [Fransiscus Welirang] itu jawaban pasif.

Tidak ada pengusaha yang mau jujur banget. Kalau saya [Fransiscus Welirang] bilang ekspansi, berarti kompetitor langsung persiapan. Itu logikanya.

Tetapi jika ditanya apakah ada investasi? Ya ada. Nah, apakah investasi itu sesuai harapan? Mungkin tidak. Sebab, mungkin ada masalah dalam hal perizinan. Perizinan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah jalan, tapi tak cuma itu saja yang dibutuhkan di lapangan.

Masalah di lapangan beragam. Ada Peraturan Presiden tentang izin produksi. Lalu ada perizinan harus di tingkat gubernur dan kabupaten. Nah, perizinan di tingkat kabupaten bisa menyulitkan juga.

Contoh jika industri yang sudah eksis misalnya ingin menanam modal untuk perluasan pabrik di Bengkulu, masa harus melapor ke gubernur lagi. Itu kan hanya pengembangan bukan membuat usaha baru.

Ada aturan pemerintah ingin mempermudah izin, tapi di sisi lain muncul aturan yang mempersulit izin. Jadi tidak sinkron.

oleh Fransiscus Welirang
disadur dari Kontan, Jum'at, 10 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar